Sepertinya ga ada kata terlambat ya untuk informasi yang kaya gini. Meskipun perjalanan ini sudah saya lakukan berbulan-bulan yang lalu, tapi akan melengkapi postingan-postingan saya sebelumnya. Alhamdulillah ada yang ngingetin saya untuk ngelanjutin cerita liburan ini. Untuk cerita sebelumnya bisa diintip disini :
Oh ya, berhubung di hari ke empat dan kelima tidak banyak yang bisa diceritakan. Jadi tulisan ini adalah tulisan terakhir mengenai liburan kami ke Kuala Lumpur dan Singapore kemarin.
Di hari ketiga, saya membuat jadwal perjalanan yang lumayan padat. Hari ini merupakan hari yang penting, karna hari ini adalah satu-satunya hari di liburan ini dimana kami mengeluarkan uang untuk ke tempat wisata. Sebelum-sebelumnya, saya memaksimalkan mengunjungi tempat dan pertunjukan yang gratis. Ah kalo hari ini ga sukses kayanya bakal baper deh heeee...
Hari ini dimulai dengan sarapan roti dan sisa martabak rusa yang kami beli di Zam Zam Murtabak Arab Street malam sebelumnya. Ga perlu gengsi buat bungkus sisa makanan, karna lumayan banget bisa ngirit budget. Itulah kenapa saya selalu membawa plastik ziplock bersih kemana-mana saat liburan.
Menurut itin yang sudah saya buat, kami akan mengeksplore kawasan orchard dan menghabiskan sore hingga malam di Garden By The Bay. Sayangnya, lagi-lagi kami berangkat kesiangan dari hotel. Kami baru berangkat sekitar pukul 10 pagi dimana matahari sudah mulai terik. Hal ini menyebabkan kami harus sedikit meleset dari itin tersebut.
Tujuan pertama kami adalah makan di Just Acia di MRT Station Dhoby Ghaut. Tapi saat sampai di TKP, kami tidak menemukan tempat tersebut. Akhirnya, kami putuskan untuk menuju Killiney Kopitiam.
Sebenernya Kopitiam ini ada di beberapa tempat, namun saya ingin ke tempat yang paling originalnya heee, yaitu di Killiney Road.
Kalau dilihat dari peta, Killiney Road berada tidak jauh dari tempat kami saat itu. Kami keluar dari stasiun MRT dan berjalan di bawah terik matahari. Di tengah perjalanan, Ken mengeluh kepanasan, akhirnya kami mencari minimarket untuk membeli minuman.
![]() |
Pak Bos Haus ini tuh |
Ternyata jarak dari MRT Dhoby Ghaut ke Killiney Road cukup jauh, kalo saya cek di gothere.sg, jaraknya lebih dari 1 km. Lumayan "ngesang", tapi banyak yang bisa dilihat sepanjang perjalanan. Untungnya jalanan di SG sangat stroller friendly, jadi Ken bisa tetep nyaman tanpa harus digendong-gendong.
Worth it ga sih makan disini? Jawabannya....sangat recommended...karena menu makanan dan harganya cukup bersahabat.
Tempat ini memang fenomenal dan terkenal karna masih menjaga suasana dan citarasa klasik. Meskipun kudu jalan kaki lumayan jauh dari Station MRT, tapi kami 2 kali datang kesini karna kepincut sama makanannya. Satu porsi chicken curry alias kari ayam plus nasi, harganya sekitar 6SGD atau 54rb rupiah....Tapiiiii...satu porsi karinya itu bisa dimakan buat sekeluarga, soalnya terdiri dari sekitar 4 potong ayam plus kentang... Yang paling juara adalah Roti Kaya (sarikaya), hanya sekitar 1,5SGD tapi rasanya manteppppp luar binasa.
Untuk menuju kesini, MRT Station terdekat adalah Somerset lalu exit di Exeter Road. Nah Killiney Road ada disebelah kiri, nyebrang jalan di lampu merah lalu belok kanan di Killiney road. Alamat lengkapnya 67 Killiney Road, tepat diseberang Singtel Building.
Sehabis makan, kami berjalan ke arah Orchard Road, tepatnya menuju ke Paragon Mall. Lumayan juga, kami kudu berjalan satu kilometer lebih. Di Paragon Mall ini kami mengunjungi Toys Ur Us untuk membeli mainan untuk Ken. Dan lagi-lagi mainan yang dipilih Ken adalah sejenis hotwheels dan kawan-kawan. Ada bagusnya juga sih, jadi ga makan tempat di koper :-D
![]() |
Ken seger seketika begitu masuk sini |
Setelah dari Mall Paragon, kami bersantai di dekat Ion Orchard Mall, seperti kebanyakan pengunjung lainnya, yang dicari disana adalah Ice Cream 1 dollar, meskipun sekarang harganya sudah naik jadi 1,2 SGD. Ice Cream ini wajib dicoba saat mengunjungi SG, variannya banyak, rasanya enyak-enyak. Biasanya, penjual ice cream ini adalah uncle-uncle, tapi yang kami temukan adalah yang penjualnya onti-onti. Memang cocok banget makan ice cream ditengah terik matahari seperti itu. Kami menikmati ice cream tersebut di tangga pelataran Mall ISetan. Inget ya, sampahnya jangan dibuang sembarangan. Ayo jaga nama bangsa di negeri orang hasekkk.
![]() |
Kawasan Orchard ini adalah surga belanja bagi kaum doyan belanja. Deretan mall-mall kece yg punya toko mulai dari branded sampe biasa aja ada semua disini. Dan saya? sama sekali ga masuk ke mallnya kecuali ke Toys Ur Us. Come on, saya kesini bukan buat belanja, kasian dompet saya nanti shock, mendingan menikmati kebersamaan sama suami dan anak dalam liburan ini. Kalo untuk belanja, saya lebih milih di KL atau Johor Bahru yang kursnya ga terlalu bikin atit hati.
Sehabis menikmati ice cream, kami menuju ke Garden By The Bay melalui Orchard MRT Station. Saat itu saya bener-bener berusaha menjaga mood Ken. Jangan sampe cranky, mengingat GBTB adalah satu-satunya wisata berbayar yang kami kunjungi hoho....
Oh ya, GBTB adalah adalah salah satu icon Singapore yang merupakan taman yang sangat luas dan indah, dengan luas lahan lebih dari 100 hektar dan memiliki lebih dari 1 juta koleksi tanaman. Gardens by the Bay terletak di sebelah Marina reservoir dan dekat Marina Bay Sands Hotel yang kece badai. Apa sih yang ada disini? Ini dia :
Pertama masuk ke kawasan GBTB, kita akan disuguhi area-area gratis yang fantastis. Meskipun semua harus dilalui dengan berjalan kaki, tapi semua terbayar dengan pengalaman yang kita dapatkan. Taman tersebut terdiri dari Bay East Garden, SuperTree Grove, Sun Pavillion, Heritage Gardens, World of Plants, Dragonfly & Kingfisher Lakes. Semua itu buka dari jam 05.00 sampai jam 02.00 dan sekali lagi saya tegaskan, ini GRATIS alias GRETONG. Jadi ini bisa jadi salah satu tujuan wisata gratis di SG yang harus dikunjungi.
Selanjutnya kami berjalan terus menuju Conservatories yang terdiri dari Cloud Forest dan Flower Dome. Nah ini dia yang ga gratis. Kami membeli tiket masuk kedua konservasi itu seharga sekitar 60SGD untuk bertiga. Kami membelinya dari mba darling. Dia itu orang Indonesia ko, jadi enak komunikasinya. Harga tiket yang dijual pun lebih murah dibantingkan kita beli on the spot.
![]() |
View dari DragonFly |
Saat itu waktu menunjukan pukul 5 sore. Untuk membuat Ken tetap senang dan semangat setelah lumayan cape muter-muter kawasan GBTB, kami putuskan untuk menunda masuk ke konservasi tersebut. Kami mengajak ken bermain terlebih dahulu di Far East Organization Children's Garden yang terletak masih di kawasan GBTB. Aga sedikit di belakang dari kawasan ini.
Far East Organization Children's Garden adalah tempat bermain anak yang GRATIS, bersih dan menyenangkan. Disini ada playground dengan perosotan, ayunan dan lain-lain. Yang paling special, disini adalah wahana bermain airnya. Cukup terpesona melihat area Waterplay yang meskipun gratis, tapi super bersih dan nyaman serta aman buat anak. Ken sangat senang bermain air disini. Saya dan suami cukup mengawasi sambil beristirahat. Tips kalo kesini, jangan lupa bawa baju ganti.
Setelah Ken puas bermain, barulah kami masuk ke Cloud Forest. Saat memasuki kawasan ini, kami disambut oleh air terjun buatan yang spektakuler dan sejuk. Cipratan-cipratan air dari air terjun tersebut memberi kesegaran setelah seharian ngebolang. Didalamnya terdapat taman-taman beserta "gunung" setinggi 35 meter yang diselimuti kabut dan tanaman yang rimbun serta mengelilingi air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia ini. Di sini, kita akan menemukan kehidupan tanaman dari dataran tinggi tropis 2.000 meter di atas permukaan laut. Jangan lupa gunakan jaket jika masuk kesini. Udaranya itu loh, lumayan bikin kedinginan.
Selanjutnya adalah Flower Dome, disini kita bisa menemukan hamparan bunga warna warni yang indah dengan meniru iklim yang sejuk-kering daerah Mediterania dan menaungi koleksi tanaman dari seluruh dunia. Sebagai wanitah sejati, flower dome ini bikin hati saya adem ayem deh, selain udara yang sejuk, ratusan (atau mungkin ribuan) macam hamparan bunga warna warni ini bikin mata seger dan hati berbungah-bungah. Ga nyesel deh keluar uang sekian untuk masuk kesini (sebenernya lebih seneng kalo gratis sih **kaborrr)
Kami keluar dari Flower Dome sekitar pukul 8.30 malam. ken sudah terlihat lelah dan mengantuk. Kami berjalan keluar dari kawasan Garden By The Bay melewati Super Tree yang kebetulan sedang menampilkan pertunjukan Garden Rapshody. Saat itu Ken sudah tertidur nyenyak di strollernya. Jadilah emak bapaknya berduaan menikmati pertunjukan itu sambil dorong-dorong stroller.
Super Tree adalah Pohon buatan menakjubkan yang menjulang hingga setinggi 16 lantai, yang totalnya sekitar 12 Supertree Grove. Saat hari mulai gelap, Lampu di SuperTree ini akan menyala dengan indahnya.
Sebenarnya di antaranya beberapa SuperTree terdapat skyway yang menghubungkan satu sama lain. Di atas situ pengunjung bisa melihat berbagai macam flora dan menyebrang antar SuperTree dari ketinggian. Tapi itu semua ga gratis dan tidak ada di itin kami hoho.
Oh ya, pertunjukan Garden Rapshody ini cukup menyenangkan dan GRATIS (**lagi). Saat pertunjukan berlangsung supertree-supertree itu berubah menjadi panggung pertunjukan musik. Supertree-supertree ini seolah hidup dan berperan sebagai penari-penarinya dengan memainkan warna-warni cahaya lampu mengikuti alunan musik. Pertunjukan ini berlangsung setiap malam.
![]() |
Supertree siang hari |
![]() |
Supertree malam hari |
Setelah pertunjukan selesai, kami langsung keluar dari kawasan Garden By The Bay, kami menuju stasiun MRT, tapi menyebrang melalui jembatan cantik ke Marina Bay Sands Hotel terlebih dahulu. Ah akhirnya bisa melihat daleman hotel mewah ini meskipun ga ke SkyPark atau kolam rooftopnya yang kece badai itu.
Kami pulang melalui MRT Station BayFront tepat didepan Marina Bay Sands Hotel. Saat itu kami harus transit di MRT Bugis untuk selanjutnya berganti jalur menuju hotel di Rochor Road. Sesampainya di MRT Bugis, waktu menunjukkan pukul 10.30 malam. Perut sudah mulai keroncongan minta diisi. Akhirnya kami memasuki Bugis Junction dulu untuk cari makan. Pilihan jatuh ke KFC dan saya ga suka KFC disana. Pertama, ga ada nasinya. Kedua, ga ada kentang goreng, adanya mashed potato yang encer kaya bubur bayi. Ketiga, ga ada sambel pedesnya. Keempat, mahal bagi kami (yaeyalah makannya didalem mall). Tapi dekat KFC, kami menemukan supermarket yang menjual buah segar dan diskon karna sudah malam. Horeyyy dapet buah plum segar diskonan.
Selesai makan, kami langsung menuju ke hotel dan bobo syantiek.
Keesokan harinya (Hari keempat), saya janjian dengan sepupu saya yang kebetulan juga sedang berlibur disana bersama keluarganya. Ken dan ayahnya nunggu di hotel sambil bersiap-siap, karna siangnya kami harus tebang menuju Kuala Lumpur.
Saat itu adalah pengalaman pertama bagi saya. Saya jalan ke arah Mustafa Centre dari hotel berbekal peta seorang diri. Kali ini ga nyasar lagi, karna saya udah lumayan ahli membaca peta Singapore. Jangan saranin saya pake waze atau google map, karna di SG saya ga beli simcard dan hanya mengandalkan wifi gratisan.
Setelah bertemu dengan teteh saya itu, saya diajak menuju Bugis Street menggunakan taxi. Di Bugis Street kami belanja oleh-oleh dan buah-buahan. Oh ya, saya sangat suka buah-buahan di SG. Rasanya renyah, manis dan bersih. Bugis Street ini direkomendasikan untuk yang mau mencari oleh-oleh dari SG. Deretan stand pedagang dengan harga bersahabat dan barang yang beraneka ragam pasti bikin betah kaum wanita (lagi-lagi wanita yang identik dengan belanja, padahal emmmmang).
![]() |
Saya dan sepupu |
![]() |
@Bugis Street berdua aja |
Sesampainya di hotel, kami bersiap menuju Changi airport dan terbang ke Kuala Lumpur.
1 comment:
Seru banget mba jalan jalan bersama keluarganya. Bisa lama juga dari kl ke singapura jadi pengen
Post a Comment